Kepala Identitarian Movement Austria, Martin Sellner, mengatakan polisi menggeledah apartemennya pada Senin lalu. Polisi menyita perangkat elektronik setelah Sellner menerima 'sumbangan yang sangat banyak' dari seseorang bernama Tarrant, nama yang sama dengan yang diduga sebagai penembak Christchurch.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria, Christoph Poelzl, mengonfirmasi pernyataan Sellner tersebut pada hari Selasa, 26 Maret 2019. Ia mengatakan badan intelijen domestik Austria (BVT) mencari apartemen Sellner di Wina atas permintaan jaksa penuntut di kota Graz.
"Setiap hubungan antara penyerang di Christchurch dan anggota Identitarian di Austria perlu diselidiki secara komprehensif dan kejam," ucap Kanselir Austria Sebastian Kurz dalam akun Twitter, dilansir dari The Sydney Morning Herald, Rabu 27 Maret 2018.
Dia menambahkan telah berbicara dengan Menteri Kehakiman Josef Moser tentang masalah tersebut.
"Adalah penting bahwa sistem peradilan yang independen dapat menggunakan semua sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan penyelidikan bersama dengan layanan keamanan dan mengekspos jaringan ini," katanya.
"Perlu ada kejelasan total tentang semua kegiatan ekstremis," tegas Kruz.
Juru bicara Jaksa Graz, Hansjoerg Bacher mengatakan jaksa telah menemukan uang tersebut sebagai bagian dari penyelidikan terhadap Sellner. Kemungkinan, imbuh dia, ada pelanggaran keuangan dalam kasus ini.
"Tujuan investigasi adalah untuk memeriksa hubungan antara Sellner dan penyerang Christchurch," kata Bacher.
Dia menolak untuk mengkonfirmasi kapan donasi diberikan. Tetapi, menurut Bacher, uang tersebut sangat banyak daripada kontribusi yang dilakukan Sellner atau anggota kelompok itu.
Dia mengatakan penyelidikan terhadap Sellner didasarkan pada undang-undang anti-teror Austria. "Kita perlu menentukan apakah ada koneksi dan jika demikian, apakah itu signifikan secara pidana," kata Bacher.
Sellner menyangkal ada hubungannya dengan teroris yang membunuh 50 Muslim yang tengah beribadah di kota bagian selatan Selandia Baru. "Saya tidak ada hubungannya dengan serangan itu," kata Sellner dalam pernyataan video yang diposting di YouTube, menambahkan bahwa ia akan menyumbangkan uang itu ke organisasi amal.
Brenton Tarrant, 28, dari Australia, ditangkap dalam waktu sekitar satu jam usai penembakan di masjid. Dia telah didakwa dengan pembunuhan.
Aksi yang dilakukan Tarrant mendapat kecaman dari berbagai negara. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dirinya akan memastikan hukum tertinggi diberikan kepada teroris itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News