Pejuang anti-korupsi berusia 41 tahun, Navalny mengatakan di akun Twitter bahwa polisi mengirim surat panggilan ke apartemennya di Moskow selatan pada 07.30 waktu setempat, Senin 5 Februari 2018. Dia dituduh menyerang petugas saat ditahan dalam sebuah demonstrasi di dekat Lapangan Merah pada 28 Januari.
Dilansir kantor berita Guardian, Selasa 6 Februari, rekaman video penangkapan Navalny dalam aksi protes menunjukkan dia sedang bergumul dengan petugas, sebelum akhirnya digelandang ke truk.
Dia dibebaskan tanpa jaminan malam itu. Ketika itu Navalny sempat menduga akan ditahan kembali menjelang pemilihan umum presiden yang dijadwalkan pada 18 Maret mendatang.
Otoritas Rusia mengonfirmasi Navalny memang telah dipanggil sehubungan dengan penyelidikan terhadap "luka fisik" yang diderita seorang polisi dalam sebuah demonstrasi pada Januari. Lebih dari 300 orang ditahan dalam demonstrasi hari itu.
Navalny dilarang maju dalam pilpres Rusia karena tersangkut kasus penipuan, yang menurutnya direkayasa Presiden Vladimir Putin. Dia sudah menyerukan pemboikotan terhadap pilpres yang dinilainya akan dipenuhi kecurangan.
Baca: Perlawanan Sengit Alexei Navalny untuk Menumbangkan Putin
Dua pendukung Navalny dijatuhi hukuman penjara singkat pekan lalu. Mereka dituduh menghasut orang-orang untuk menghadiri demonstrasi oposisi tanpa izin.
Ruslan Shaveddinov dan Kira Yarmysh pergi ke luar negeri untuk menyiarkan langsung aksi unjuk rasa di Rusia bulan lalu. Mereka ditahan polisi saat kembali ke Moskow.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News