Pria itu mengamuk di gedung yang terletak di jantung ibu kota Prancis tersebut. Pelaku berhasil ditembak mati.
Jaksa Paris, Remy Heitz mengatakan, penyelidikan pembunuhan telah dibuka. Namun, dia menekankan tak ada penyelidikan teror yang dilakukan.
"Semua kemungkinan sedang dieksplorasi, termasuk konflik pribadi," katanya, dilansir dari AFP, Jumat, 4 Oktober 2019.
Sumber anonim mengatakan, pelaku penyerangan bekerja di departemen intelijen polisi. Dia ditembak petugas di halaman bangunan, di samping katedral Notre-Dame.
Diketahui dia lahir di wilayah Martinique, Karibia Prancis. Pelaku telah bekerja untuk polisi sejak 2003 silam dan menderita gangguan pendengaran.
"Dia orangnya sangat pendiam," kata seorang tetangga, ketika rumah pelaku digeledah.
Heitz mengatakan dia tinggal di Gonesse. Istrinya dibawa ke tahanan untuk diinterogasi.
Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner mengatakan penyerang tak pernah menunjukkan masalah perilaku selama masa kerjanya.
"Polisi sangat terpukul dengan insiden yang sangat mengerikan ini," seru Castaner.
Dia sampai menunda perjalanan ke Yunani dan Turki untuk mengunjungi tempat kejadian bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News