Selama ini, Snowden mencari suaka di Negeri Beruang Merah dan menolak pulang karena jeratan hukum sudah menanti.
"Status tinggal Snowden di Rusia sudah diperpanjang hingga beberapa tahun ke depan," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Facebook, seperti dikutip AFP, Selasa (17/1/2017).
Pernyataan Rusia muncul beberapa jam setelah Presiden AS Barack Obama memutuskan meringankan hukuman penjara bagi Chelsea Mannin, seorang personel militer yang membocorkan 700 ribu dokumen rahasia negara ke Wikileaks. Manning divonis penjara 35 tahun pada 2013.
Snowden, mantan kontraktor Agensi Keamanan Nasional yang membocorkan program pengintaian AS, telah tinggal di Rusia sejak kabar tersebut muncul dalam media Guardian.
Sejumlah agensi dan pihak lainnya di AS terus mendorong Obama untuk mengakhiri "pengasingan Snowden di Rusia" sebelum turun dari jabatan presiden.
Baca: Snowden: Enkripsi Buat Alien Sulit untuk Menghubungi Kita
Edward Snowden adalah seorang "karyawan bermasalah" dan bukan seorang "whistleblower berprinsip." Demikian dituliskan dalam sebuah laporan Kongres Amerika Serikat, September 2016.
Sejumlah grup hak asasi manusia meluncurkan kampanye agar Presiden AS Barack Obama mau memaafkan Snowden, yang saat ini tinggal di Rusia.

Polisi menurunkan spanduk bertuliskan "Maafkan Snowden" di Prancis. (Foto: AFP)
Namun berdasarkan kesimpulan dari laporan yang disusun Komite Intelijen AS selama dua tahun, disebutkan bahwa Snowden adalah karyawan "bermasalah yang sering terlibat konflik dan sempat ditegur manajernya, dua pekan sebelum dirinya membocorkan banyak dokumen rahasia.
Laporan juga menuliskan bahwa Snowden tidak seharusnya disebut sebagai whistleblower yang dilindungi di bawah hukum AS.
Pria 33 tahun itu juga disebut "telah merekayasa evaluasi performanya dan mendapatkan posisi baru di NSA dengan melebih-lebihkan rekam jejaknya dan mencuri kunci jawaban tes kepegawaian," lanjut laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News