"Kebijakan dana desa yang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia telah memberi perubahan bagi wajah Desa Pujon Kidul. Pendapatan masyarakat kini meningkat. Para pemuda desa juga tergerak untuk berkontribusi," ujar Menteri Eko sembari memperlihatkan video 'Era Baru Desa Pujon Kidul' di hadapan para petinggi FAO, di Roma, Italia, Rabu 2 Mei 2018.
Aspek kerja sama dengan sektor swasta untuk pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) turut menjadi pertimbangan. Menteri Eko memperlihatkan kesuksesan Desa Wanga di Kabupaten Sumba Timur dalam mengoptimalkan luasnya lahan dengan menanam tebu. Menurut Menteri Eko, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat merupakan syarat utama keberhasilan pengembangan Prukades.
"Program dana desa dan Prukades dengan model klaster akan mempunyai skala produksi yang cukup dan terintegrasi secara vertikal. Program yang melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta dan perbankan dianggap merupakan pendekatan baru yang bisa diterapkan di negara-negara berkembang lain," sambungnya, dalam keterangan tertulis Kementerian PDTT, yang diterima Medcom.id, Kamis 3 Mei 2018.
Program-program percepatan pembangunan desa di Indonesia ini pun mendapat apresiasi dari FAO. Mereka akan mempelajari lebih jauh program tersebut dan akan mendukung pendekatan yang diterapkan pemerintah Indonesia.
"FAO mengapresiasi business model pembangunan pedesaan di Indonesia. Ke depan, mereka akan menyesuaikan programnya untuk mendukung business model kita, terutama Prukades," ungkap Menteri Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News