Tim menolong mengevakuasi korban luka dari stasiun metro Maalbeek di Brussels, Belgia, 22 Maret 2016. (Foto: AFP/STR)
Tim menolong mengevakuasi korban luka dari stasiun metro Maalbeek di Brussels, Belgia, 22 Maret 2016. (Foto: AFP/STR)

Pemimpin Dunia Beramai-ramai Kutuk Aksi Teror di Brussels

Willy Haryono • 22 Maret 2016 19:43
medcom.id, Brussels: Pemimpin dunia beramai-ramai mengutuk aksi teror di Brussels dan juga menyampaikan duka mendalam kepada semua korban beserta keluarganya. 
 
Ledakan bom di bandara Zaventem dan di stasiun metro Maalbeek menewaskan banyak orang, dengan total korban tewas sejauh ini mencapai 28 orang. 
 
Melalui akun Twitter resmi, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan seluruh Eropa telah terkena imbas dari serangan di Brussels. 

"Vladimir Putin telah mengungkapkan rasa dukanya kepada korban warga sipil dalam serangkaian ledakan di Brussels," tulis akun resmi pemerintah Rusia, seperti dilansir The Guardian, Selasa (22/3/2016). 
 
"Saya merasa sedih dan marah. Mari buru mereka semua (teroris) dan tetap bersatu dalam perjuangan kita menegakkan nilai-nilai Eropa," ucap Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen. 
 
Dari Timur Tengah, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk keras serangan teroris di Brussels. 
 
Sementara di benua Asia, PM India Narendra Modi mengatakan serangan di Brussels merupakan peristiwa yang sangat mengganggu perdamaian dunia. Ia juga mendoakan agar semua korban luka dapat segera sembuh. 
 
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah mengutuk keras aksi teror di Brussels. Sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangkaian ledakan di Brussels, yang salah satunya sudah dikonfirmasi otoritas lokal dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan