Pernyataan ini dilontarkan saat otoritas pajak Ukraina menyelidiki sejumlah aset sang presiden yang muncul dalam dokumen Panama Papers.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (6/4/2016), Poroshenko mengatakan kepada awak media di Tokyo, Jepang, rekening di luar negeri dibuat untuk memisahkan uang bisnis dan pendapatannya dari dunia politik setelah dirinya menjadi presiden.
Poroshenko mengklaim rekening luar negeri ini dibuat dan ditangani dengan penuh transparansi.
Kepala Otoritas fiskal Ukraina, Roman Nasirov, berencana memeriksa seluruh dokumen Panama Papers yang terkait dengan rekening luar negeri Poroshenko.
Sementara itu Perdana Menteri Islandia Sigmundr David Gunnlaugsson menjadi korban pertama dari kasus Panama Papers yang menghebohkan jagat internasional. Ia memilih mengundurkan diri pada Selasa kemarin, setelah didesak mundur oleh warga Islandia.
Panama Papers, dokumen berukuran hingga 2,6 terabyte, berisi sekitar 11,5 juta data klien dari firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News