Menurut keterangan sejumlah sumber di Pemerintah Jerman kepada media dpa, Jumat 20 September 2019, anggaran tersebut bernilai lebih dari 50 miliar euro atau setara Rp776 triliun.
Anggaran ini akan dipakai untuk menjalankan sejumlah kebijakan, termasuk larangan memasang penghangat ruangan berbahan bakar fosil di seluruh bangunan di Jerman mulai tahun 2025. Harga dari penghangat alternatif nantinya akan disubsidi pemerintah.
Langkah lainnya untuk memangkas emisi karbon adalah menaikkan harga bahan bakar minyak jenis bensin dan solar pada 2021. Saat ini harga bensin di Jerman berkisar 1,40 euro per liter, dan solar 1,30 euro.
Target Pemerintah Jerman adalah memangkas emisi gas rumah kaca hingga 55 persen pada 2030, lewat perbandingan dengan level di tahun 1990. Berlin berharap penggunaan BBM di seluruh wilayah negara berkurang dari 866 juta ton per tahun menjadi 563.
Pembahasan emisi karbon ini merupakan aspek krusial yang dibicarakan koalisi pemerintah, begitu juga mengenai pendanaan energi terbarukan.
Pembangkit listrik tenaga angin merupakan salah satu alternatif yang dipertimbangkan Jerman, namun warga di sejumlah wilayah dikabarkan menolak proyek pembangunan semacam itu.
Menurut laporan otoritas Jerman, saat ini emisi gas rumah kaca di negara tersebut masih bertahan di level 1990-an meski mesin-mesin yang digunakan sudah jauh lebih efektif. Level emisi di Jerman stagnan karena meningkatnya angka perjalanan kendaraan pribadi dan juga aktivitas pengiriman barang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News