Usai pemilu putaran pertama, protes meledak di Paris. (Foto: AFP)
Usai pemilu putaran pertama, protes meledak di Paris. (Foto: AFP)

Ricuh Warga Prancis Tolak Hasil Putaran Pertama Pemilu

Sonya Michaella • 24 April 2017 09:02
medcom.id, Paris: Aksi unjuk rasa pecah setelah pemilihan umum presiden Prancis putaran pertama resmi ditutup. Pengunjuk rasa yang mayoritas terdiri dari anarkis dan anti-fasis mengungkapkan kekesalannya karena Emmanuel Macron dan Marine Le Pen berhasil masuk ke putaran kedua pemilu.
 
Surat kabar Prancis, Le Monde, memberitakan bahwa para pengunjuk rasa melemparkan botol dan kembang api ke arah polisi. Keadaan pun semakin tak terkendali usai putaran pertama selesai.
 
Polisi Prancis terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Petugas anti-huru hara juga mengelilingi Place de la Bastille.

Dilansir Telegraph, Senin 24 April 2017, para pengunjuk rasa tersebut akan melakukan apapun untuk melawan Macron dan Le Pen dan bersumpah tidak akan mau mengenal mereka berdua.
 
Tiga orang pun dilaporkan terluka akibat ricuh dalam unjuk rasa ini. Pasalnya, para pengunjuk rasa pun sempat membakar sejumlah mobil polisi. 
 
Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, para pengunjuk rasa pindah ke Boulevard Beaumarchais, di mana mereka dilaporkan berhasil menghancurkan jendela beberapa toko, merusak tempat parkir bus dan jendela-jendela mobil polisi.
 
Saat ini, polisi pun mengimbau warga Paris untuk tidak mendekat ke daerah Bastille dan Beaumarchais terlebih dahulu sampai keadaan normal kembali.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan