Meski mengklaim, ISIS tidak menyertakan bukti bahwa Usman Khan, pelaku penikaman, adalah salah satu militan mereka. Sejauh ini, disitat dari UPI, Sabtu 30 November 2019, Kepolisian London belum menemukan bukti adanya pelaku lain dalam penikaman.
Khan pernah mendekam di penjara atas tudingan terorisme di tahun 2012. Pria 28 tahun itu ditembak polisi dan tewas di lokasi kejadian.
Asisten Komisioner Kepolisian Metropolitan Inggris Neil Basu mengatakan bahwa Khan memulai serangan saat berlangsungnya acara konferensi University of Cambridge di dalam Fishmongers' Hall di dekat Jembatan London.
Korban pertama penikaman diketahui sebagai Jack Merritt, 25, yang bekerja sebagai koordinator program Learning Together di University of Cambridge. Polisi meyakini pelaku sempat berpura-pura menghadiri konferensi, dan melancarkan aksinya di dalam gedung.
Polisi tengah menyelidiki bagaimana Khan bisa melakukan serangan meski dirinya dipantau ketat aparat. Posisi Khan juga seharusnya dapat selalu terpantau karena dirinya dipasangi alat elektronik pemantau pergerakan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan bahwa membebaskan seorang kriminal berbahaya lebih awal dari jadwal adalah "sebuah kesalahan."
"Sudah saatnya kita menegakkan hukum yang tepat bagi kriminal berbahaya, terutama teroris," tegas Johnson.
Selain menewaskan dua korban, penikaman di Jembatan London juga membuat tiga orang lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News