Hanya satu dari tujuh kereta TGV berkecepatan tinggi, dan satu dari lima kereta regional, diperkirakan beroperasi hari ini, lapor operator kereta api negara bagian SNCF. Unjuk rasa besar ini dijuluki media Prancis sebagai "Black Tuesday."
Aksi mogok dipimpin staf SNCF. Namun para pekerja di Air France serta pengumpul sampah, dan beberapa pekerja sektor energi, juga ikut melakukan aksi terpisah.
Dilansir kantor berita AFP, pemerintahan Macron mengatakan, SNCF yang memiliki banyak utang membutuhkan reformasi menyeluruh. Reformasi diperlukan saat negara-negara anggota Uni Eropa berlomba meningkatkan sektor kereta api masing-masing pada 2020.
Pemerintahan Macron menyebut operasional kereta api di Prancis saat ini lebih mahal dari negara-negara lain.
Unjuk rasa dijadwalkan berlangsung hingga 28 Juni, yang hampir dipastikan mengganggu aktivitas 4,5 juta pengguna kereta harian di Prancis.
Perdana Menteri Edouard Philippe mengakui bahwa para pengguna jaringan SNCF akan menghadapi "hari-hari sulit."
Stasiun-stasiun regional utama, termasuk Nice, Lille, dan Marseille hampir kosong karena para penumpang sudah mengantisipasi akan adanya mogok massal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News