"Masih banyak yang harus dikerjakan sejak sekarang hingga 17 Oktober mendatang," ujar dia dalam wawancara surat kabar Mail on Sunday yang dilakukan Sabtu kemarin dan terbit hari ini, Minggu 15 September 2019.
Tanggal 17 Oktober adalah momen saat para petinggi UE berkumpul untuk menggelar pertemuan terakhir mereka menjelang Brexit, atau keluarnya Inggris dari keanggotaan blok Eropa. Tenggat waktu Brexit adalah 31 Oktober.
"Saya akan pergi ke pertemuan tersebut, dan saya akan mendapatkan perjanjian (dengan UE). Saya sangat yakin. Tapi jika pada akhirnya tidak ada perjanjian, maka kami akan keluar pada 31 Oktober," ungkapnya, dikutip dari AFP, Sabtu 14 September 2019.
Pernyataan PM Johnson dilontarkan menjelang pertemuannya dengan Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan ketua negosiator UE untuk urusan Brexit, Michael Barnier. Pertemuan akan digelar di Luxembourg pada Senin mendatang.
Dalam wawancara, PM Johnson menggunakan analogi tak biasa dan menyamakan Inggris dengan Hulk.
"Semakin Hulk marah, maka dia akan semakin kuat dan mampu meloloskan diri, tidak peduli seberapa sulit situasinya. Kondisi seperti itu sama dengan situasi negara ini," tutur PM Johnson.
Namun penentangan di level parlemen dipastikan tidak akan membuat PM Johnson dapat dengan mudah menyuguhkan Brexit. Salah satu anggota parlemen Partai Konservatif (Tory), Sam Gyimah, memilih keluar dari partainya dan membelot ke Liberal Demokrat.
Mantan menteri universitas itu mengkritik keras ancaman PM Johnson yang ingin menghadirkan Brexit tanpa perjanjian. Ia juga sempat menyerukan agar referendum Brexit 2016 diulang.
Johnson menjadi PM pada Juli lalu dengan janji akan mengeluarkan Inggris dari UE, dengan atau tanpa perjanjian. Namun tekad tersebut mendapat penentangan kuat dari parlemen Inggris atau biasa juga disebut House of Commons.
Sejumlah anggota parlemen Tory telah bergabung dengan kubu oposisi pekan lalu dalam upaya mencegah Brexit. Mereka semua bertekad memundurkan tenggat waktu Brexit hingga Januari tahun depan jika PM Johnson tidak berhasil mencapai perjanjian dengan UE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News