Serangan menewaskan tujuh orang dan melukai hampir 50 lainnya, saat sebuah mobil van menabrak kerumunan pejalan kaki di Jembatan London. Setelah penabrakan, tiga pelaku keluar dari mobil dan menusuk orang-orang secara acak.
"Kita tidak bisa berpura-pura situasi saat ini bisa berlanjut begitu saja," ujar PM May kepada awak media di luar kediamannya di London, Minggu 4 Mei 2017.
"Jujur saja, sudah terlalu banyak toleransi terhadap ekstremisme di negara kita," lanjut dia, seperti dilansir NBC News.
PM May mengatakan ada "tren baru" di Inggris dalam hal ancaman keamanan. "Terorisme melahirkan terorisme," ucap PM May, yang menyebutkan bahwa serangan terkoneksi dengan "ideologi jahat dari ekstremisme."
Dalam sebuah rapat darurat bersama kabinetnya, PM May mengatakan: "Sudah cukup. Perlu ada perubahan."
Ia menambahkan kepolisian dan agen intelijen telah menggagalkan lima plot terorisme "kredibel" sejak serangan di Parlemen yang menewaskan tiga orang pada Maret lalu.
Insiden terbaru di Jembatan London terjadi pukul 22.08 waktu setempat. Dalam kurun waktu delapan menit, semua pelaku ditembak mati petugas keamanan.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News