"Tidak ada satu hal pun yang dapat memecah belah kita. Kebebasan selalu lebih kuat dari tindakan barbar. Perancis selalu mengetahui cara mengalahkan musuh saat melindungi nilai-nilai kebangsaan. Mari kita bersatu, dan kita akan berjaya," ucap Hollande, seperti dikutip Telegraph.co.uk.
Hollande mengucapkan terima kasih pada sejumlah petinggi negara, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mendukung dirinya di masa sulit seperti sekarang. Ia menegaskan Perancis akan melindungi diri dari ancaman terhadap kebebasan berekspresi.
Penyerangan brutal terhadap majalah Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk beberapa editor dan pelukis kartun ternama di Paris. Aksi terorisme ini diduga terkait kecaman pada Charlie Hebdo, yang dinilai sebagian pihak menggunakan alasan kebebasan berekspresi secara berlebihan.
Polisi datang lima menit setelah penyerangan terjadi. Satu pelaku yang masih berusia 18, Hamyd Mourad, menyerahkan diri ke petugas.
Sementara dua pelaku lainnya melarikan diri ke jalanan kota Paris. Mereka diketahui sebagai Cherif Kouachi dan Said Kouachi, kakak beradik yang sempat terjerat kasus terorisme.
Beberapa jam setelah penyerangan, ribuan warga Perancis menggelar aksi solidaritas mendukung kebebasan pers di sejumlah kota besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News