Puing dari mesin pesawat Malaysia Airlines MH17 (Foto: Reuters)
Puing dari mesin pesawat Malaysia Airlines MH17 (Foto: Reuters)

Rusia Minta Badan Aviasi PBB Buka Penyelidikan Baru MH17

Fajar Nugraha • 14 Oktober 2015 17:52
medcom.id, Moskow: Kepala Badan Penerbangan Rusia mengatakan, pihaknya akan meminta International Civil Aviation Organization (ICAO), untuk membuka penyelidikan baru atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.
 
ICAO adalah lembaga aviasi PBB dan Rusia pun mengajukan penyelidikan baru setelah Badan Keselamatan Belanda (DSB) mengeluarkan laporan mengenai tragedi yang dialami MH17.
 
"Kami menolak hasil dari penyelidikan pihak Belanda. Untuk itu kamu mengajukan penyelidikan baru kepada ICAO," ujar Oleg Storchevoi, seperti dikutip Associated Press, Rabu (14/10/2015).

"Bukti yang diperlihatkan oleh pihak Belanda tidak jelas dan sama sekali bias," tegasnya.
 
Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines itu jatuh di wilayah udara Ukraina Timur pada 17 Juli 2014. 298 orang tewas dalam kejadian ini, di mana sebagian besar adalah warga Belanda.
 
Pada Selasa (13/10/2015) Pemerintah Belanda akhirnya merilis fakta Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh dihantam rudal buatan Rusia.
 
Direktur Badan Keselamatan Belanda Tjibbe Joustra menyebutkan pesawat dihantam oleh rudal Buk buatan Rusia. Hal ini dikatakannya berdasarkan teknologi militer Rusia.
 
Namun pemerintah Rusia yang turut dalam operasi mengaku tak bisa memastikan tipe rudal yang menghantam pesawat. Meski memastikan rudal itu buatan Rusia, Joustra tidak menyebutkan siapa pelaku di balik serangan roket itu.
 
Joustra juga mengungkapkan awak penerbangan tak ada hubungannya dengan kejadian ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan