Sebagai hasil dari perjuangan reformasi 1998, Indonesia bangga menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Indonesia juga menjadi sebuah negara contoh sukses bagaimana pluralisme dan demokrasi bisa berjalan beriringan dalam dua dekade terakhir.
"Indonesia merupakan negara dengan kemajuan demokrasi paling baik di kawasan," ucap Dubes Rizal, dikutip dari keterangan tertulis KBRI London kepada medcom.id, Sabtu 25 November 2017.
Dalam diskusi bertema "Indonesia, a Democracy at the Crossroads" ini, ia menjabarkan beberapa capaian seperti kebebasan pers, sistem pemerintahan berbasis sipil, sistem desentralisasi, sistem multipartai dan profesionalisme militer.
(1).jpeg)
"Kebebasan pers adalah salah satu capaian pertama dan utama demokrasi Indonesia yang sangat membanggakan bahkan hingga kini," ucap dia.
Capaian kedua adalah berubahnya sistem pemerintah yang tadinya didominasi oleh kekuatan militer menjadi sebuah kepemerintahan berbasis sipil sedangkan sistem pemerintahan desentralisasi menjadi capaian demokrasi Indonesia yang ketiga.
Topik yang selalu menjadi perbincangan hangat ini diangkat karena banyaknya perhatian dari kalangan mahasiswa dan akademisi di London, mengenai politik Indonesia akhir-akhir ini.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Rizal menegaskan kembali bahwa demokrasi Indonesia yang telah berjalan dengan baik bukannya tidak memiliki tantangan dan tantangan-tantangan yang timbul harus kemudian ditangani dengan baik.
Diskusi ini diselenggarakan oleh LSE Student Union Indonesian Society bekerja sama dengan University College London dan Imperial College London Indonesia Societies yang merupakan perkumpulan mahasiswa yang terdiri lebih dari 50 anggota dari berbagai negara yang mendorong pembahasan dan ketertarikan terhadap perkembangan Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News