"Kami sukses mencari teroris baik di Brussels maupun di Paris (Prancis), dan melakukan penangkapan. Kami sadar ada jaringan lain," ujar Presiden Hollande, seperti dikutip Sputnik, Sabtu (26/3/2016).
"Meskipun pelaku teror di Paris dan Brussels dalam proses pengejaran, ancaman teror masih tetap ada," lanjut Hollande.
Sebelumnya, tiga tersangka pelaku teror di Brussels kembali tertangkap. Pelaku teror yang ditangkap itu juga memiliki kaitan dengan pelaku pengeboman di Paris, Prancis November 2015 lalu.
Pada Kamis 25 Maret, Polisi Prancis menangkap Reda Kriket yang sebelumnya divonis in absentia di Belgia. Kriket ditangkap atas tuduhan teroris.
"Kriket ditangkap di Argenteuil, wilayah pinggiran Paris. Dia merupakan anggota penting dari jaringan teroris," tutur Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve.
Rangkaian penangkapan ini dilakukan setelah terjadi pengeboman di Brussels, Belgia pada 22 Maret lalu. Pengeboman yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan Islamic State (ISIS), telah menewaskan 31 orang dan melukai 300 lainnya.
ISIS sebelumnya juga mengklaim bertanggungjawab atas serangan di Paris yang menewaskan 130 jiwa dan melukai 350 orang lainnya. Sementara serangan di Brussels terjadi setelah polisi menangkap otak serangan Paris, Salah Abdeslam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id