Pandangan tersebut turut diamini sejumlah besar delegasi lainnya, termasuk oleh para negara yang mewakili kelompok-kelompok regional pada pertemuan yang dihadiri 191 negara anggota tersebut.
Berlangsung selama 5 hari, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, kembali dipercaya untuk memimpin pertemuan CDIP WIPO untuk tahun 2019. Sebelumnya, Dubes Hasan Kleib juga telah sukses berperan sebagai Ketua dalam 2 pertemuan CDIP WIPO di tahun 2018.
Dalam pertemuan CDIP kali ini, sejumlah kesepakatan penting berhasil disahkan, seperti kontribusi WIPO dalam pemenuhan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs); penyelesaian proyek pengembangan sektor audiovisual di negara-negara Afrika;; penyelesaian studi perihal keterkaitan kekayaan intelektual, pariwisata, dan budaya; serta pembahasan sejumlah proposal dalam mendongkrak pembangunan melalui sektor kekayaan intelektual.
Tercapainya penyelesaian pembahasan tersebut berhasil dilakukan di tengah tarik-menarik kepentingan yang sangat alot di antara negara anggota WIPO. Oleh karena itu, kepemimpinan Indonesia dalam menjembatani kepentingan tersebut sangat krusial sehingga kesepakatan di antara negara anggota WIPO dapat tercapai.
Sesi CDIP kali ini mengambil tema "Kekayaan Intelektual dan Pembangunan di Era Digital," yang menitikberatkan pentingnya strategi kebijakan kekayaan intelektual bagi seluruh negara anggota untuk berkompetisi secara global di era revolusi industri ke-4.
"Di era revolusi digital ini, salah satu kunci utama peningkatan daya saing di tingkat global adalah memadukan proses kreatif dan inovatif dengan manajemen kekayaan intelektual," tekan Dubes Hasan Kleib, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Sabtu 25 Mei 2019.
Salah satu komite utama di WIPO, CDIP adalah satu-satunya forum internasional yang membahas keterkaitan isu pembangunan dan kekayaan intelektual. Komite ini diberi mandat untuk mengarusutamakan dan mengkoordinasikan agenda pembangunan WIPO yang meliputi antara lain bantuan teknis, pembangunan kapasitas, fleksibilitas hukum kekayaan intelektual, dan alih teknologi di bidang kekayaan intelektual.
CDIP dan agenda pembangunan WIPO adalah pemenuhan misi WIPO untuk menciptakan rezim kekayaan intelektual internasional yang seimbang, mendorong inovasi dan kreativitas untuk kepentingan semua pihak, tidak hanya kelompok negara maju, melainkan juga kelompok negara berkembang.
Selain memegang tongkat kepemimpinan CDIP, Indonesia juga berperan sebagai Wakil Ketua perundingan teks perlindungan Sumber Daya Genetik, Pengetahuan Tradisional, dan Ekspresi Budaya Tradisional di Komite IGC-GRTKF WIPO dan koordinator Like Minded Group of Countries (LMCs) di komite tersebut. Sejak tahun 2017, Indonesia juga menjadi koordinator negara-negara Asia Pasifik di seluruh komite di WIPO.
Baca: RI Kembali Pimpin Pertemuan Internasional Kekayaan Intelektual
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id