Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu akan membahas mengenai penguatan kerja sama, terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Supriyadi menuturkan, pembelian Sukhoi akan disinggung dalam pertemuan tersebut.
"Itu (Sukhoi) disinggung secara umum saja, kan sekarang bola di Kementerian Perdagangan terkait masalah imbal dagang, sedang penandatanganan sudah dilakukan oleh Kementerian Pertahanan," tuturnya saat dihubungi Medcom.id via pesan singkat, Selasa 13 Maret 2018.
Sementara itu, Dubes Wahid menuturkan dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2017, jumlah investasi kedua negara naik sebesar 34,8 persen, atau sekitar USD7,4 juta.
"Namun, nilai riilnya jauh dari itu, karena kebanyakan dilakukan via negara ketiga," ungkap dia.
Negara ketiga tersebut adalah Singapura dan Hong Kong.
Wahid mengungkapkan proyek investasi antara dua negara, yaitu kerja sama Rosneft dengan Pertamina dalam proyek Tuban, RZD di bidang perkeretaapian di Kalimantan Timur, Alpha Pacific Group untuk resort di Batam, Blackspace di pertambangan dan lain sebagainya.
Usai bertemu dengan Menlu Rusia, Menlu Retno pada sore hari waktu setempat akan berjumpa dengan warga Indonesia yang tinggal di Negeri Beruang Merah. Diperkirakan ada seribuan WNI yang tinggal di sana.
"Dari sekitar seribuan warga, separuhnya mahasiswa, 400 skilled worker dan sisanya profesional," imbuh dia.
Pada malam harinya, Menlu Retno akan langsung terbang ke Sydney, Australia untuk melakukan pertemuan Australia-ASEAN dan mendampingi Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id