Moskow dan Ankara terlibat perang mulut sejak pekan lalu, setelah militer Turki menembak jatuh jet Sukhoi Su-24 milik Rusia. Ini merupakan insiden paling serius antar kedua negara sejak separuh abad terakhir.
Erdogan merespon tudingan Rusia dengan mengatakan siapapun tidak berhak "memfitnah" Turki dengan mengatakan terlibat pembelian minyak dengan ISIS. Sang presiden menegaskan dirinya akan mundur jika tuduhan itu terbukti.
Dalam sebuah rapat di Moskow, pejabat Kemenhan Rusia menghadirkan serangkaian foto satelit yang disebut memperlihatkan sejumlah truk berisi minyak di situs yang dikuasai ISIS di Suriah dan Irak. Truk itu, lanjut Kemenhan Rusia, bergerak ke perbatasan dan memasuki Turki.
Kemenhan Rusia tidak secara spesifik mengatakan bukti langsung apa yang yang dapat mengaitkan keterlibatan Erdogan dan keluarganya.
"Turki adalah konsumen utama minyak yang dicuri dari pemilik sebenarnya, yakni Suriah dan Irak. Menurut informasi yang kami terima, tokoh senior dari negara itu - Presiden Erdogan dan keluarganya - terlibat dalam bisnis kriminal ini," kata Wakil Menhan Rusia Anatoly Antonov, seperti dikutip Reuters, Rabu (2/12/2015).
"Mungkin saya berbicara terlalu gamblang, tapi seseorang hanya bisa memercayakan bisnis pencurian ini ke orang terdekatnya."
"Di negara Barat, tidak ada yang bertanya mengenai fakta bahwa anak presiden Turki adalah kepala dari salah satu perusahaan energi terbesar, atau anak menantunya ditunjuk menjadi menteri energi. Benar-benar bisnis keluarga yang luar biasa!"
"Sinisme kepemimpinan Turki tidak mengenal batas. Lihat apa yang mereka lakukan. Mereka pergi ke negara orang, dan mereka merampok tanpa ada rasa penyesalan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id