Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry dan diplomat Iran beserta Uni Eropa menyambut gembira pencapaian ini, yang terjadi setelah mengalami kemunduran selama bertahun-tahun setelah dimulainya usaha internasional dalam mengurangi kemungkinan Iran dapat membuat senjata nuklir.
"Hari ini menandai hari pertama atas dunia yang lebih aman. Malam ini, kita diingatkan sekali lagi lagi bahwa kekuatan diplomasi dapat mengatasi tantangan signifikan," ucap Kerry di Wina, seperti dikutip Washington Post, Sabtu (16/1/2016).
"Berkat kerja keras dan dialog berkomitmen, kami telah membuat terobosan penting terkait dua negosiasi nuklir dan upaya diplomatik jangka panjang yang terpisah," lanjutnya.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, yang juga diucapkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Jawad Zarif dalam bahasa Farsi, bahwa perjanjian nuklir ini mendemonstrasikan bahwa "dengan tekad politik, ketekunan, dan melalui diplomasi multilateral, kita dapat memecahkan masalah yang paling sulit dan menemukan solusi praktis yang dapat diimplementasikan dengan efektif."
Sementara itu, di Washington, Presiden AS Barack Obama menandatangani perintah eksekutif tentang pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran. Sementara Kerry menegaskan Badan Energi Atom Internasional PBB bisa memverifikasi bahwa "Iran telah sepenuhnya melaksanakan komitmen (perjanjian nuklir)."
Perjanjian pada 14 Juli 2015 meredam kemungkinan adanya intervensi militer AS dan Israel ke Iran. Namun bukti bahwa Iran sudah melaksanakan komitmennya untuk tidak membuat senjata nuklir baru benar-benar terbukti pada Sabtu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News