Berusia 49 tahun, Saakashvili adalah mantan presiden Georgia yang memasuki dunia politik Ukraina. Ia ditangkap pekan lalu di Kiev atas tuduhan berusaha melakukan kudeta.
"Otoritas telah melanggar batas. Mereka tidak bisa begitu saja memasukkan rivalnya ke penjara," ujar istri Saakashvili, Sandra Roelofs, di tengah kerumunan pedemo.
Menjadi presiden Georgi dari 2004 hingga 2013, Saakashvili mendapatkan kewarganegaraan Ukraina dan menjabat sebagai seorang gubernur sebelum akhirnya berselisih dengan Poroshenko.
"Saya khawatir pemerintah kita akan runtuh. Ukraina menuju jurang dalam, masyarakat semakin miskin saat ini. Korupsi dimana-mana, dan pemerintah tidak melakukan apa-apa," ungkap seorang pengunjuk rasa, Nikolai Sharapa, kepada AFP.
Sabtu lalu, petugas keamanan Ukraina menangkap Saakashvili. Ia mengaku akan melakukan aksi mogok makan di tempat penahanannya. Saakashvili juga diburu di negara asalnya atas tuduhan penyalahgunaan wewenang.
Dia memimpin gerakan "Revoluasi Mawar" di Georgia pada 2003 dan perang melawan Rusia lima tahun setelahnya. Perang berakhir dengan larinya Saakashvili ke Ukraina.
Saakashvili kembali menjadi sorotan sebagai tokoh vokal terhadap pemberontakan di Kiev pada 2014 yang menggulingkan pemerintahan saat itu.
Poroshenko mengapresiasi Saakashvili atas usahanya tersebut dengan menunjukkan sebagai gubernur Odessa di tahun 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News