Pernyataan disampaikan Macron saat menjamu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istana Elysee, Paris, Prancis, Rabu 5 Juli 2017.
Berbicara secara terbuka terkait Israel Palestina untuk kali pertama, Macron mengatakan perjanjian seperti apapun "harus mengakui hak legitimasi Palestina untuk memiliki negara independen, namun juga memastikan keamanan Israel."
"Tidak ada alternatif layak selain solusi dua negara," lanjut dia, seperti dikutip AFP. "Tapi saat ini, solusi dua negara berada di bawah ancaman, baik di lokasi fisiknya maupun di pikiran orang-orang."
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juni lalu mengatakan bahwa Israel telah mengumumkan peningkatan jumlah permukiman di wilayah Palestina. Peningkatan dilakukan meski resolusi PBB menyerukan Israel untuk menghentikannya.
Macron menyebut "Prancis selalu mengecam kelanjutan pembangunan permukiman, yang ilegal di bawah hukum internasional."
Serangkaian komentar Macron hadir ke publik setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan Israel dan Palestina untuk membuat semacam kompromi untuk perdamaian.
Trump mengaku "berkomitmen secara personal" untuk membantu Israel mencapai kesepakatan dengan Palestina.
Dalam kunjungan ke Timur Tengah pada Mei lalu, Trump tidak menyebut secara spesifik solusi dua negara, yang merupakan fokus AS serta komunitas internasional dalam menyelesaikan konflik Israel Palestina.
Baik Macron maupun Abbas mengaku akan mendukung Trump untuk menyelesaikan konflik Israel Palestina.
Presiden Abbas telah menegaskan kembali keinginannya untuk "bekerja sama dengan Trump untuk menghadirkan perjanjian damai historis berbasis solusi dua negara."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
