Capres Prancis sayap kanan, Marine Le Pen. (Foto: AFP)
Capres Prancis sayap kanan, Marine Le Pen. (Foto: AFP)

Pemilihan Presiden Prancis

Le Pen Dituding Plagiat Pidato Francois Fillon

Sonya Michaella • 02 Mei 2017 09:07
medcom.id, Paris: Jelang pemilihan umum presiden Prancis putaran kedua, capres sayap kanan, Marine Le Pen diduga meniru persis atau plagiat pidato mantan capres lainnya, yaitu Francois Fillon.
 
Dilansir AFP, Selasa 2 Mei 2017, Fillon berpidato di Puy-en-Velay, 15 April lalu, di mana ia menyebutkan secara spesifik tentang geografi perbatasan Prancis, memberikan penghormatan kepada Bahasa Prancis dan berbicara soal masa depan Prancis di abad ke-21.
 
Namun, para analis menemukan kesamaan kalimat yang disebutkan Le Pen pada kampanyenya Senin kemarin di Villepinte, secara lisan.

Dalam kampanyenya, Fillon juga mengutip kata-kata dari Perdana Menteri Perang Dunia I, Georges Clemenceau dan seorang penulis Andre Malraux soal Prancis.
 
Le Pen Dituding Plagiat Pidato Francois Fillon
Mantan capres Prancis, Francois Fillon/AFP
 
Entah memang kebetulan atau Le Pen memang plagiarisme pidato Fillon, dalam pidatonya, mantan ketua Partai Front Nasional ini juga menggunakan kutipan yang sama.
 
Ketika dikonfirmasi soal plagiarisme ini, Wakil Ketua Partai Front Nasional, Florian Phillippot hanya menjawab dengan anggukan tanpa mengeluarkan pernyataan apapun.
 
Pekan ini, tepatnya 7 Mei, rakyat Prancis akan memilih presidennya untuk memimpin Prancis hingga 2020, menggantikan Francois Hollande.
 
Le Pen sendiri akan bertarung dengan mantan menteri ekonomi Prancis, Emmanuel Macron di putaran kedua ini. Emmanuel Macron dan Marine Le Pen maju ke putaran kedua pemilihan umum presiden Prancis dengan perolehan suara yang amat tipis. Macron menduduki puncak putaran pertama dengan 23,7 persen, sementara Le Pen hanya memperoleh 21,9 persen. 
 
Selama kampanye, Macron pernah memperkenalkan "Undang-Undang Macron", sebuah aturan kontroversial yang memungkinkan toko-toko lebih sering buka di hari Minggu dan menderegulasi sejumlah sektor industri. 
 
Di tempat yang berbeda, Le Pen mengatakan pemilu ini sangat bersejarah dan ia siap untuk menghadapi putaran kedua.
 
Sejak menjadi ketua Partai Front Nasional (FN) pada 2011 silam, Le Pen terus meneriakkan kampanye anti-Uni Eropa dan mendorong Prancis mengikuti  Inggris, keluar dari Uni Eropa. 
 
Politikus sayap kanan ini juga memiliki pandangan keras terhadap Muslim dan kaum imigran. Perempuan berusia 48 tahun ini dipandang sebagai capres yang paling tegas menekankan isu keamanan nasional.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan