Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin di rumah musim panas Fort de Bregancon, 19 Agustus 2019. (Foto: AFP/ALEXEI DRUZHININ)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin di rumah musim panas Fort de Bregancon, 19 Agustus 2019. (Foto: AFP/ALEXEI DRUZHININ)

Macron dan Putin Optimistis Mengenai Masa Depan Ukraina

Arpan Rahman • 20 Agustus 2019 14:11
Fort de Bregancon: Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin sama-sama menyadari bahwa perubahan kepemimpinan di Ukraina meningkatkan peluang tercapainya perdamaian di wilayah timur negara tersebut.
 
Macron, yang menjamu Putin di rumah musim panas Fort de Bregancon di Prancis bagian selatan, mengaku senang dengan terpilihnya Volodymyr Zelenskiy sebagai presiden baru Ukraina. Zelenskiy dinilai mampu mengakhiri ketegangan di Ukraina timur, yang telah berlangsung selama lebih kurang setengah dekade.
 
"Ada kesempatan nyata untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari lima tahun," kata Macron ke awak media dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari laman AFP, Senin 19 Agustus 2019.

Putin, yang tiba di kediaman Macron dengan menggunakan helikopter, menyambut baik optimisme Macron. "Ada beberapa hal yang layak untuk didiskusikan," ungkap Putin.
 
Untuk mendorong perdamaian di Ukraina timur, Macron berharap dapat menghadiri pertemuan dengan pemimpin Ukraina, Rusia dan juga Jerman. Keempat negara itu tergabung dalam grup Normandy Format, yang khusus dibentuk untuk menyelesaikan konflik di Ukraina timur.
 
Selain soal Ukraina, Macron dan Putin juga membicarakan mengenai perang sipil di Suriah. Dalam isu ini, keduanya memiliki pandangan yang bertolak belakang.
 
Prancis mengaku "sangat khawatir" mengenai pengeboman yang dilakukan rezim Suriah dan juga Rusia di wilayah Idlib. Ia mengatakan kepada Putin bahwa gencatan senjata di Idlib adalah sesuatu yang harus "segera" dilakukan.
 
"Warga Idlib hidup di tengah pengeboman, anak-anak banyak yang terbunuh," ucap Macron kepada Putin.
 
Tak terpengaruh, Putin menegaskan kepada Macron bahwa, "kami mendukung usaha pemerintah Suriah untuk mengakhiri ancaman grup teroris."
 
Isu aksi protes di Moskow yang direspons keras pemerintah Rusia sempat menyeruak saat beberapa wartawan menanyakannya. Putin menegaskan bahwa dirinya tidak mau situasi di Rusia menjadi seperti gerakan "rompi kuning" di Prancis.
 
"Kami tidak mau hal seperti (di Prancis) itu terjadi di ibu kota Rusia. Kami akan melakukan apapun demi memastikan situasi tetap terkendali di bawah aturan hukum," tegas Putin.
 
Sementara Macron menjawab bahwa Prancis adalah negara yang membebaskan warganya untuk "mengekspresikan pendapat, asalkan tidak mengganggu ketertiban umum."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan