Kebijakan tersebut, ujar Retno, berpotensi menjadi penghambat nontarif ekspor Indonesia ke Inggris.
"Saya sarankan agar kita duduk dan membahas kemungkinan pembuatan mutual recognition dari kebijakan yang telah dimiliki masing-masing negara mengenai supply chain sustainability," ujar Retno dalam jumpa pers virtual usai bertemu dengan Menlu Inggris Dominic Raab, Rabu, 14 Oktober 2020.
Menlu Retno juga menyampaikan akan ada sejumlah investor yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang energi terbarukan.
"Saya menyambut baik minat kuat dari beberapa investor Inggris di bidang renewable energy," ujar Menlu Retno.
Ada pun beberapa perusahaan yang tengah menaruh minatnya untuk berinvestasi adalah Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar PVs. Kemudian Orbital Marine Power yang merencanakan membangun proyek tidal turbine yang akan memproduksi energi 10 megawatt di wilayah timur Indonesia dan Nova Innovation yang berencana membangun off-grid tidal turbine.
Baca: Menlu Retno Bahas Pengembangan Vaksin Covid-19 dengan Inggris
Selain membahas bilateral, kedua menlu membicarakan kerja sama vaksin. Retno menyampaikan berbagai pertemuan yang dilakukan Indonesia selama berada di London.
Beberapa pertemuan tersebut, antara lain, dengan AstraZeneca, Imperial College London, dan CEPI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News