(Baca: Vladimir Putin Menang Besar di Pilpres Rusia).
Terpilihnya kembali Putin membuka peluang besar kerja sama lebih erat lagi antara Tiongkok dengan Rusia. Hal ini menjadi perhatian utama dari Xi Jinping.
"Beijing bersedia bekerja sama dengan Moskow untuk membawa hubungan ke tingkat yang lebih tinggi," ujar Presiden Xi, seperti dikutip AFP, Senin 19 Maret 2018.
Putin menang dalam Pilpres Rusia, setelah satu hari sebelumnya Parlemen Tiongkok dengan suara bulat menunjuk Xi untuk menjabat sebagai Presiden Tiongkok di periode kedua. Xi pun membandingkan kemenangan Putin dengan dirinya, yang mendapat dukungan kembali dari Kongres Nasional Tiongkok. Kongres itu juga mencabut pembatasan masa jabatan presiden.
"Saat ini, kemitraan strategis antara Tiongko dan Rusia komprehensif berada pada tingkat terbaik dalam sejarah. Hubungan ini menjadi contoh untuk membangun tipe baru dalam hubungan internasional," imbuh Xi.
"Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk terus mempromosikan hubungan ke tingkat yang lebih tinggi, memberikan dorongan bagi pembangunan nasional masing-masing di kedua negara, dan mendorong perdamaian dan ketenangan regional dan global," kata pungkas Xi.
Sekitar 107 juta warga Rusia berhak untuk memberikan suaranya pada Pilpres Rusia 2018 yang berlangsung Minggu 18 Maret 2018. Tiga jam sebelum pemungutan suara dilakukan, komisi pemilu menyebutkan sekitar 60 persen dari 107 juta memberikan suaranya.
Putin pun meraih 76,4 persen suara atau jauh di atas saingan terdekatnya Pavel Grudinin. Menurut penghitungan, Grudinin meraih 12 persen suara, kandidat dari kalangan ultra nasional Vladimir Zhirinovksy mendapat enam persen suara dan 1,5 persen diraih oleh mantan presenter televisi Ksenia Sobchak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News