Pasukan Prancis telah memerangi pemberontak dan ekstremis di Mali sejak 2013.
Seperti dikutip BBC, Macron akan memantau keadaan dari sekitar 4.000 prajurit yang dikirim ke negara bekas koloni Prancis itu.
Sebelum ke Mali, Macron telah mengunjungi Jerman dan berbicang-bincang dengan Kanselir Angela Merkel. Lawatan ke Jerman di hari pertama bekerja merupakan tradisi setiap presiden baru Prancis.
Sebagai presiden, Macron diharapkan melanjutkan kebijakan presiden terdahulu, Francois Hollande, dalam melanjutkan operasi militer di Afrika Barat.
Selama ini, Prancis masih memiliki pengaruh kuat di sejumlah bekas koloninya.
Sebelumnya, Macron pernah mengungkapkan keinginannya untuk membuka lembaran baru dalam hubungan Prancis dengan benua Afrika. Ia juga ingin terlepas dari jaringan neo-kolonial lama yang diadopsi Prancis.
Sebagai capres, Macron sempat memicu kontroversi karena menyebut perang kolonial Prancis di Aljazair sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News