Konser bertajuk An Ancient Cultural Heritage of Indonesia di University of Vienna di Wina, Austria, 5 April 2019. (Foto: KBRI Wina)
Konser bertajuk An Ancient Cultural Heritage of Indonesia di University of Vienna di Wina, Austria, 5 April 2019. (Foto: KBRI Wina)

Penampilan Gamelan Indonesia di Wina Memukau Banyak Pengunjung

06 April 2019 18:08
Wina: Tari Pendet yang menjadi pembuka dalam acara pentas Gamelan dan Tari di University of Vienna di kota Wina, Austria, Jumat 5 April, telah memukau para tamu undangan. 
 
Acara konser bertajuk "An Ancient Cultural Heritage of Indonesia" tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, bekerja sama dengan University of Vienna sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Kampus (Campus Aktuell) yang diselenggarakan Universitas tersebut pada setiap tahunnya.
 
Campus Aktuell merupakan kegiatan tahunan University of Vienna untuk memberikan tempat dan waktu serta suatu program yang beragam yang bertujuan mempromosikan berbagai program-progam kampus, termasuk penyelenggaraan teater terbuka, lokakarya dan berbagai open house dari seluruh Departemen di University of Vienna. 

Tahun ini, KBRI Wina berpartisipasi dalam Campus Aktuell University of Vienna, sebagai bagian dari upaya lebih mengenalkan salah satu warisan budaya leluhur, yakni musik Gamelan sebagai orkestra sekaligus musik pengiring tari tradisional Indonesia kepada masyarakat Austria. 
 
Dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id, Sabtu 6 April 2019, disebutkan bahwa sekitar 200 tamu undangan memadati Aula Kampus University of Vienna yang terdiri dari berbagai kalangan, diantaranya pejabat pemerintah, akademisi, musisi, dan jurnalis, serta masyarakat Austria pecinta Indonesia.
 
Konser menampilkan pertunjukan musik gamelan Bali dan Jawa yang dibawakan dua grup Gamelan di Austria, yaitu Gamelan Bali Altenberg dan Gamelan Jawa Ngesti Budoyo. Gamelan Altenberg merupakan sebuah grup bentukan Max Lorenz, seorang seniman Austria yang juga seorang Indonesianist. 
 
Sementara itu, grup Ngesti Budoyo merupakan grup Gamelan binaan KBRI Wina yang beranggotakan sejumlah masyarakat Indonesia dan Austria yang berdomisili di kota Wina dan menaruh minat besar terhadap musik klasik dari daerah Jawa tersebut.
 
Penampilan Gamelan Indonesia di Wina Memukau Banyak Pengunjung
Konser gamelan di University of Vienna. (Foto: KBRI Wina)
 
Sebagai informasi, beberapa anggota kelompok Gamelan Bali Altenberg merupakan mantan penerima Darmasiswa, sebuah program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada pemuda dan pelajar asing yang ingin mempelajari bahasa dan seni budaya di Indonesia.
 
Dalam acara yang berlangsung selama 60 menit tersebut, kedua kelompok Gamelan memainkan beberapa komposisi gamelan klasik diantaranya Kasatrian, Tabuh Telu, Lancaran Udan Mas, Shivanata, Ladrang Wilujeng, Rejang Dewa dan Ayo Praon. Lebih dari seratus orang undangan yang terdiri dari akademisi, seniman, Diaspora Indonesia, serta kalangan mitra kerja KBRI Wina dari berbagai institusi di Austria hadir memadati ruangan konser.
 
Dalam pidato pembukaannya, Wakil Kepala Perwakilan RI Witjaksono Adji, menyebutkan bahwa konser ini merupakan salah satu wujud diplomasi budaya Indonesia untuk merangkul publik luas di Austria, khususnya di kota Wina. Diyakini bahwa diplomasi budaya merupakan salah satu alat penting untuk membangun semangat saling memahami, saling percaya dan saling menghormati antara masyarakat Indonesia dan Austria, yang pada gilirannya akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
 
Selain itu, disampakan pula bahwa penyelenggaraan konser ini diharapkan dapat memberikan wadah untuk kerja sama yang berkelanjutan antara Kedutaan Indonesia di Wina dan Universitas, kehadiran masyarakat Austria di pada konser menunjukkan adanya ikatan kuat antara Indonesia dan Austria. Lebih lanjut, kehadiran masyarakat Austria diyakini menunjukkan bahwa seni dan budaya memungkinkan orang untuk terhubung dan berinteraksi dengan cara sebaik mungkin sebagai warga dunia.
 
Ketua Departemen Musicology University of Vienna, Prof. Dr. Christoph Reuter, dalam pidatonya menyebutkan bahwa Gamelan merupakan sebuah instrumen musik tradisional yang luar biasa dan menarik banyak minat masyarakat Austria karena dinilai memiliki beberapa keterkaitan dengan musik klasik. 
 
Pihaknya saat ini sedang membuat proyek pembuatan digitalisasi musik Gamelan, yang ke depannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Museum, dsb. Selain itu disampaikan pula apreasiasi kepada KBRI Wina yang telah memberikan kesempatan bagi para siswanya untuk belajar Gamelan 1 (satu) semester pada periode Winter semester lalu, dan mengharapkan kerja sama antara University of Vienna dengan KBRI Wina dapat terus berlanjut dimasa mendatang.
 
Penampilan Gamelan Indonesia di Wina Memukau Banyak Pengunjung
Konser gamelan di University of Vienna. (Foto: KBRI Wina)
 
Apresiasi penonton konser sangat baik. Hal ini nampak dari padatnya ruangan konser malam itu. Beberapa yang diwawancarai tidak hanya puas menyaksikan penampilan Grup Altenberg dan Ngesti Budoyo malam itu, namun juga langsung sampaikan ketertarikannya untuk mengunjungi Indonesia agar dapat melihat langsung ragam kebudayaan yang ada di masing-masing daerah.
 
Promosi seni budaya Indonesia di Austria merupakan salah satu program kegiatan rutin KBRI Wina guna meningkatkan citra positif Indonesia di kalangan publik Austria. Pada gilirannya, diharapkan citra positif tersebut akan berdampak positif terhadap hubungan kedua negara, di samping mendorong peningkatan kunjungan warga Austria ke Indonesia.
 
Baca: Alunan Suara Gamelan Pukau Warga Austria
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan