"Charlie Hebdo masih hidup dan akan terus hidup," ucap sang presiden di Paris, Rabu (14/1/2015).
"Kalian bisa membunuh pria dan wanita, tapi kalian tidak akan pernah bisa membunuh ide-ide mereka," sambung Hollande, seperti diwartakan AFP.
Sejak pertama dirilis, warga Paris dan beberapa negara lainnya berbondong-bondong membeli edisi terbaru Charlie Hebdo. Pencetakannya pun melonjak tajam, dan bahkan sempat terjual habis alias sold out.
Cetakan terbaru Charlie Hebdo dijadwalkan hanya dibuat tiga juta kopi, namun ditingkatkan menjadi lima juta untuk memenuhi permintaan pembeli.
Hollande dijadwalkan berbicara di Institut Dunia Arab di Paris, sebuah institut yang mempererat hubungan Prancis dan dunia Arab.
Serangan teroris di Charlie Hebdo pada 7 Januari menewaskan sepuluh jurnalis dan dua polisi. Al Qaeda cabang Yaman (AQAP) mengklaim berada di balik serangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News