Dalam sebuah video, komandan AQAP Nasr Ibn Ali al-Ansi menyebut serangan di Charlie Hebdo dirancang selama bertahun-tahun. Ia mengonfirmasi dua pelaku penyerangan, yakni Cherif dan Said Kouachi, sebagai dua prajurit AQAP.
"Saat para pahlawan (Kouachi bersaudara) dipilih, mereka menerimanya. Mereka berjanji, dan tugas pun akhirnya terlesaikan," ucap al-Ansi, seperti dikutip CNN, Kamis (15/1/2015).
Tidak hanya Charlie Hebdo, Al-Ansi juga mengecam keras Prancis dan Amerika Serikat yang dinilai melakukan banyak kejahatan kemanusiaan.
"Prancis melakukan kejahatan seperti Amerika. Prancis melakukan kejahatan di Mali dan Islamic Magreb (Afrika Utara). Prancis mendukung pembantaian Muslim di Afrika Tengah di bawah slogan pemurnian ras," tutur al-Ansi.
AQAP tidak mengklaim penyanderaan di supermarket Yahudi Kosher, namun bersyukur hal itu terjadi.
"Ini merupakan anugerah Tuhan bahwa penyanderaan di Kosher terjadi di waktu yang hampir bersamaan," sebut al-Ansi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News