Ia melontarkan komentar tersebut ketika sedang tampil di sebuah acara televisi. Bahkan, ia mengatakan akan memilih Marine Le Pen daripada Macron.
"Saya lebih memberi suara saya untuk Le Pen. Saya tidak akan memilih lelaki tampan gay itu," ujar Krarup, seperti dikutip The Local DK, Kamis 11 Mei 2017.
Namun, saat dikonfirmasi mengenai pernyataannya itu, ia membantahnya. Ia mengatakan bahwa dirinya menggunakan kalimat yang lebih santun, seperti 'anak sekolahan yang penurut'.
Tak hanya itu, Krarup juga mengatakan bahwa hubungan antara Macron dan istrinya yang terpaut usia 25 tahun adalah hubungan yang tidak biasa pun soal gosip Macron yang pernah menyukai sesama jenis.
"Saya akhirnya menggunakan kata-kata yang bodoh yang tidak ingin saya gunakan. Begitulah kejadiannya," tutur dia. Krarup juga menambahkan, ia 'tidak memiliki simpati' untuk kaum gay dan ia tidak menyukai itu.
Pernyataan Krarup ini membuat dirinya dikecam sesama politisi Denmark. Ia didesak untuk segera meminta maaf serta mengkritik stasiun televisi yang menanyangkan pernyataan provokatif Krarup.
Juru bicara Kementerian Pendidikan dan Penelitian yang berhaluan liberal, Jakob Engel-Schmidt menegaskan, komentar Krarup memalukan dan mengecewakan dan harus segera meminta maaf.
Namun, dari sisi oposisi, Jesper Petersen dari Partai Sosial Demokrat mengutarakan bahwa hubungan sesama jenis adalah sesuatu yang tidak sopan dan sangat tidak mencerminkan Denmark.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News