Dalam pertemuan Pleno ASEM FMM14, Menlu Retno menekankan dua hal.
Pertama, konektivitas strategic outlook sangat penting dalam penciptaan konektivitas berkesinambungan, khususnya di era penuh ketidakpastian.
Dari pengalaman di Asia Tenggara, strategic outlook ASEAN telah membantu ASEAN menciptakan komunitas yang terikat dengan nilai-nilai dialog dan kerja sama.
Nilai-nilai tersebut telah menjadi fondasi bagi prakarsa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. "Asia dan Eropa harus memperkuat strategic outlook yang mempromosikan kolaborasi, ekonomi yang inklusif dan terbuka serta paradigma yang saling menguntungkan," ujar Menlu Retno, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa 17 Desember 2019.
Kedua, Menlu RI menegaskan bahwa Asia dan Eropa perlu memperkuat konektivitas masa depan, khususnya di bidang ekonomi digital.
Pada sesi retreat, Menlu RI menekankan pentingnya memelihara kerja sama dan prinsip-prinsip multilateralisme dalam menghadapi berbagai persoalan dunia, termasuk isu Palestina, dan juga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk kelapa sawit yang telah membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Selain menghadiri ASEM FMM14, Menlu Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Austria, Bangladesh, Tiongkok, Kazakshtan Sekjen ASEAN serta State Secretary of Prime Minister Swedia secara terpisah.
Pertemuan Menlu ASEM tahun ini mengusung tema "Asia and Europe: Together for Effective Multilateralism." Berbagai isu telah dibahas, seperti penegakan multilateralisme, kesetaraan gender, penanggulangan terorisme, keamanan maritim, serta isu keamanan siber.
Para Menlu juga membahas isu SDGs, perubahan iklim, sampah laut, pengembangan konektivitas ASEM, serta perkembangan di kawasan (Korea Utara, Rakhine, Iran, Palestina, Ukraina, Afghanistan).
ASEM FMM14 dipimpin Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, dan dihadiri oleh 31 menlu, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dan 17 wamenlu mitra ASEM.
Sejak didirikan di tahun 1996, ASEM terus berkembang hingga mencakup 53 mitra yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, Australia, Bangladesh, India, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan, Mongolia, Pakistan, Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, dan Sekretariat ASEAN, serta 28 negara anggota Uni Eropa, Norwegia dan Swiss.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News