"Warga akan direpatriasi dengan penerbangan langsung ke Prancis lewat persetujuan otoritas Tiongkok," kata Buzyn.
"Evakuasi dijadwalkan berlangsung pertengahan pekan ini," lanjutnya, disitir dari Daily Express, Minggu 26 Januari.
Data terbaru Pemerintah Tiongkok menyebutkan jumlah korban tewas virus korona nCoV per hari ini, Senin 27 Januari 2020, mencapai 80 orang. Sementara total kasus terkonfirmasi berada di angka 2.744.
Otoritas kesehatan di sejumlah negara beramai-ramai memperketat titik masuk di bandara dan juga pelabuhan dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus korona nCoV. Virus ini telah bermunculan di banyak negara, di antaranya Thailand, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Kanada, Prancis bahkan Amerika Serikat.
Kepala Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Ma Xiaowei mengatakan bahwa "kemampuan virus tersebut untuk menyebar telah menjadi semakin kuat."
Ia menyebut masa inkubasi virus korona nCoV berkisar 10 hari, dengan satu hari sebagai yang terpendek dan dua pekan terlama. Ia menyebut virus ini menular dalam periode inkubasi, sehingga sangat berbeda dengan penyakit Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS.
Wabah SARS pada 2002-2003 telah menewaskan hampir 800 orang di puluhan negara.
Ma menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan upaya menanggulangi virus korona. Upaya penanggulangan meliputi larangan bepergian dan juga pembatalan sejumlah acara besar di momen Tahun Baru Imlek.
Menyebut situasi terkini cukup rumit, Ma meyakini jika sejumlah langkah terbaru Pemerintah Tiongkok dapat diimplementasikan secara efektif, maka penyebaran virus korona dapat dikendalikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News