Lauren Chan bertemu dengan korban kekerasan 1965 (Foto: Marcheilla Ariesta).
Lauren Chan bertemu dengan korban kekerasan 1965 (Foto: Marcheilla Ariesta).

Kerja Sama dengan LSM, Uni Eropa Temui Korban Tragedi 1965

Marcheilla Ariesta • 27 Maret 2018 15:57
Jakarta: Uni Eropa meluncurkan proyek bertajuk Faces 2 Hearts untuk membantu masyarakat sipil kalangan bawah. Salah satu bentuk kerja sama ini untuk memperhatikan hak asasi manusia.
 
Indonesia masuk dalam daftar salah satu negara yang mendapat proyek ini di wilayah Asia. Blogger yang tergabung dalam proyek ini, Lauren Chan mengatakan dia bertemu dengan korban kekerasan 1965.
 
"Salah satu proyek yang saya ikuti adalah proyek sensitif, yang berbicara mengenai hak asasi manusia. Saya tahu ini topik sensitif, namun Uni Eropa memiliki proyek di sini untuk mendengar kisah dari mereka (korban)," katanya saat ditemui di kantor perwakilan Uni Eropa di Jakarta, Selasa 27 Maret 2018.
 
Dia menambahkan, fokus yang diambil Uni Eropa dalam proyek ini bukan mengenai isu kekerasannya. Namun, lebih pada penyembuhan dari para korban.
 
"Kita mencoba menyembuhkan dan memberikan dukungan untuk kelompok korban ini," imbuh dia.
 
Lauren bercerita dia mendengar pengalaman dari para korban. Salah satu korban yang tak disebutkan namanya mengatakan mereka ingin agar kisah mengenai kekerasan 1965 tidak hilang begitu saja.
 
Kepada awak media, Lauren mengungkapkan korban tersebut ingin agar kisahnya bisa diketahui generasi mendatang.
 
"Dia tidak ingin sejarah mengenai kekerasan 1965 hilang begitu saja. Dia ingin membagikan saat dia ditangkap, dilepaskan dan ditangkap kembali. Keadaan orangtuanya dan bagaimana kehidupannya ke generasi selanjutnya," tukasnya.
 
Proyek mengenai hak asasi manusia ini tak hanya dilakukan di Indonesia. Timor Leste, Sri Lanka dan Myanmar juga kebagian proyek tersebut. Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 800 ribu euro untuk proyek tersebut.
 
Secara obyektif, proyek ini dilakukan untuk mempromosikan akuntabilitas untuk penyiksaan massa sebagai bagian yang kritis dari membangun perdamaian berkelanjutan di beberapa negara ini.
 
Di Indonesia, Uni Eropa bekerja saa dengan Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan