Perdana menteri baru itu mengatakan kepada House of Commons bahwa Inggris harus "terus menarik bakat paling cemerlang dan terbaik dari seluruh dunia". Kemudian menambahkan, ia ingin memperkenalkan sistem visa berbasis poin gaya Australia untuk visa bagi pekerja asing yang terampil.
Johnson berkata akan meminta Komite Penasihat Migrasi pemerintah meninjau sistem Australia "sebagai langkah pertama dari pengaturan ulang radikal sistem imigrasi kita".
Ditanya tentang 100.000 target tahunan untuk migrasi bersih, yang diusulkan oleh mantan perdana menteri David Cameron pada 2010 tetapi belum pernah terpenuhi, juru bicara Johnson menjawab dia "tidak tertarik bermain dengan angka".
Langkah itu disambut oleh para pemimpin bisnis. Matthew Fell, kepala direktur kebijakan Inggris CBI, berkomentar: "Menghapus target migrasi bersih sangat disambut dan mengirimkan sinyal yang menentukan kepada dunia bahwa Inggris terbuka untuk bisnis."
"Fokus pada kebutuhan, bukan angka, akan memastikan Inggris dapat mengakses keterampilan vital dan tenaga kerja guna menumbuhkan ekonomi. Bisnis berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah buat merancang sistem imigrasi baru yang menuntut kepercayaan publik," ucapnya, disitir dari Financial Times, Jumat 26 Juli 2019.
Beberapa ahli mempertanyakan apa yang dimaksud Johnson dengan sistem visa berbasis poin untuk pekerja asing.
"Sistem berbasis poin tidak berarti banyak dalam aturan itu sendiri," kata Marley Morris, direktur imigrasi di Institute for Public Policy Research, sebuah lembaga penelitian.
"Itu bisa sangat membatasi, bisa jadi liberal. Ini menarik bagi orang-orang yang peduli tentang migrasi, tetapi memiliki jejaring liberal untuk itu, yang mungkin merupakan pesan yang ingin disampaikan Boris Johnson," tukasnya.
Seorang juru bicara untuk Komite Penasihat Migrasi mengatakan "kami menantikan untuk menerima rincian lebih lanjut" tentang permintaan Johnson meninjau sistem visa berbasis poin Australia.
Johnson juga menyatakan minatnya pada amnesti bagi imigran ilegal ketika itu disuarakan di Commons oleh anggota parlemen Buruh, Rupa Huq.
Dia mengatakan pentingnya "melihat aturan kita bagi orang-orang yang telah tinggal dan bekerja di sini untuk waktu yang lama" tetapi tidak memiliki dokumen yang tepat.
Ketika dia menjadi Wali Kota London, Johnson meminta amnesti bagi imigran gelap. Johnson juga mengatakan dalam pernyataannya di depan Commons bahwa 3,2 juta warga negara Uni Eropa yang tinggal di Inggris akan memiliki "kepastian absolut atas hak untuk hidup dan menetap" di Inggris setelah Brexit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id