Unjuk rasa yang digelar di pusat kota Bern ini memprotes kunjungan Jinping, terutama bagi orang Tibet yang merasa kehidupannya semakin terpuruk.
"Polisi juga sempat menggagalkan seorang pria yang akan membakar diri di depan gedung parlemen Swiss," ujar juru bicara Kepolisian Swiss, seperti dikutip Reuters, Senin (16/1/2017).
Sebanyak 14 aktivis juga turut ditahan di sore hari ketika mereka akan berunjuk rasa di depan gedung parlemen. Mereka yang mengaku sebagai Pemuda Tibet di Eropa ini melambai-lambaikan poster dan spanduk bertuliskan 'Bebaskan Tibet' dan 'Jangan Menyetujui Apapun dengan Pembunuh'.
"Situasi di Tibet semakin hari semakin buruk. Orang-orang kami tertindas dan dipenjara akibat ulah Tiongkok," ucap salah seorang pengunjuk rasa.
Unjuk rasa yang dimulai pada pukul 11.00 waktu setempat ini akhirnya dibubarkan sebelum Jinping tiba pada Minggu sore untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Swiss.
Senin 16 Januari atau hari ini, Jinping dijadwalkan akan menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos yang menjadi pertemuan di mana pertama kalinya dihadiri Presiden Tiongkok.
Pada 1999, unjuk rasa besar-besaran juga digelar di Swiss tepatnya di depan gedung parlemen. Para pengunjuk rasa juga membawa spanduk bertuliskan 'Bebaskan Tibet' selama kunjungan Presiden Tiongkok kala itu, Jiang Zemin.
Pengunjuk rasa pun diketahui melemparkan telur kepada delegasi Tiongkok ketika mereka akan memasuki gedung parlemen Swiss. Saat itu, Zemin sempat mengeluarkan protes kepada Pemerintah Swiss atas kontrolnya terhadap para pengunjuk rasa.
Bahkan, Zemin sempat mengatakan, Swiss akan kehilangan teman baik jika Swiss tak bisa mengontrol warganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News