Jumlah wisatawan selama musim panas tidak naik setelah 85 orang tewas di Nice ketika seorang pria bersenjata mengendarai truk menabrak ke ratusan orang yang tengah merayakan Hari Bastille, 14 Juli. Serangan itu diklaim oleh ISIS dan mendorong gelombang pembatalan liburan.
Wisatawan asing yang menginap di Prancis juga mengalami penurunan 8.5% dalam tiga bulan sampai akhir Juli dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Warga Negara Prancis yang tinggal di luar negeri juga urung kembali ke negaranya. Ada penurunan 2.9% warga Prancis kembali ke negaranya.
Penuruanan angka wisatawan pada kuartal kedua adalah pukulan telak untuk pariwisata Prancis setelah pada kuartal pertama mulai pulih. November tahun lalu, 130 orang tewas oleh kelompok bersenjata dan bunuh diri di sekitar Paris.
Hotel tempat wisatawan menginap paling mengalami imbasnya. Statistik INSEE mencatat ada penurunan wisatawan asing sebanyak 12.9% dari tahun lalu.
Ada sejumlah hal yang menyebabkan hal itu, misalnya video-video yang dilaporkan media internasional yang menampakkan jalanan Prancis penuh sampah, kerusuhan hingga polisi menembakkan gas air mata, serta pembatalan kereta jelang Euro 2016.
Tak cuma itu, cuaca musim dingin dan hujan yang tak menentu juga membuat wisatawa enggan berkemah. INSEE mencatat kegiatan berkemah turun 6.8%. Kantor Cuaca Prancis menyebut musim semi kali ini adalah salah satu yang paling basah pada 50 tahun terakhir dengan curah hujan 70% dari normal di wilayah Prancis.
Prancis merupakan negara paling sering dikunjungi dan memiliki pendapatan paling banyak dari pariwisata. Ekonomi Prancis 7-8 persennya berasal dari pariwisata. (REUTERS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News