Salah Abdesalam dalam rekaman video pengawas (Foto: AFP)
Salah Abdesalam dalam rekaman video pengawas (Foto: AFP)

Pelaku Teror Paris Diekstradisi ke Prancis dari Belgia

Fajar Nugraha • 27 April 2016 21:35
medcom.id, Paris: Tersangka kunci dari serangan teror di Paris, Prancis November 2015 lalu, diekstradisi dari Belgia ke Prancis.
 
Salah Abdesalam ditransfer dari Belgia, di mana dirinya akan didakwa di Prancis pada Rabu 27 April. Pria berusia 26 tahun itu diyakini sebagai pelaku terakhir dari teror Paris yang masih hidup.
 
Pria Prancis kelahiran Maroko ini, besar di Belgia. Pengacara dari Abdesalam yakni, Frank Berton mengaku bahwa kliennya sudah tidak sabar untuk menjelaskan apa yang dilakukannya di Prancis.

Sementara jaksa penuntut umum Prancis Francois Molins menegaskan Abdeslam akan langsung ditahan, saat tiba di Prancis.
 
"Dia baru akan dihadapkan ke depan persidangan pada siang hari, untuk dibacakan dakwaan," ujar Molins, seperti dikutip AFP, Rabu (27/4/2016).
 
Menurut keterangan, Abdesalam diterbangkan ke Prancis dengan pengawalan ketat. Dia akan ditempatkan di penjara dengan keamanan ketat.
 
"Abdesalam akan ditempatkan di sel isolasi di sebuah penjara di Paris. Dia akan selalu diawasi oleh penjaga terlatih untuk menangani tahanan yang dianggap berbahaya," pungkas Menteri Kehakiman Jean-Jacques Urvoas.
 
Pelaku Teror Paris Diekstradisi ke Prancis dari Belgia
Foto: AFP
 
Abdesalam ditangkap di Brussels, Belgia pada 18 Maret atau setelah empat bulan dalam pelarian usai penyerangan di Paris. Penyelidik meyakini bahwa Abdesalam bertanggungjawab mengurus logistik dalam serangan terkoordinasi di kafe-kafe yang menjadi target di Paris, sebuah lokasi konser dan stadion nasional. Semua serangan ini direncanakan di Brussels.
 
Dalam penyelidikan diketahui bahwa Abdesalam menyewa mobil yang digunakan oleh sekelompok anggota militan Islamic State (ISIS) untuk bepergian ke Paris. Dia juga memesan kamar untuk para pelaku penyerangan.
 
Sementara adiknya, Brahim memicu bahan peledak yang ditempatkannya di rompi dan melakukan aksi di bar. Salah sendiri mengaku akan melakukan tindakan yang sama di luar stadion nasional, tetapi di menit terakhir dia mundur.
 
Sejak hari penangkapannya, Abdesalam menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Penangkapan dari Abdesalam dilakukan beberapa hari sebelum terjadi serangan di Bandara Brussels dan stasiun metro yang menewaskan 32 orang.
 
Penyelidik Brussels meyakini bahwa serangan di kota mereka dan di Paris, dilakukan oleh sel teror yang sama.
 
Seorang tersangka pelaku teror Paris, Mohamed Abrini, ternyata terekam kamera sebelum dua orang pelaku bom bunuh diri di Brussel melakukan aksinya. Abrini sempat juga terekam dalam kamera video melakukan perjalanan bersama Abdesalam menuju Paris.
 
Pengacara menyesal wakili tersangka teror
 
Abrini tumbuh besar bersama Abdesalam di Molenbeek, Brussels. Mereka sempat berurusan dengan hukum dan akhirnya teradikalisasi.
 
Pengacara Abdesalam, Sven Mary mengaku sulit baginya untuk mewakili klien yang tidak disukai.
 
"Ada saat di mana saya ingin menyerah. Jika saya mengetahui serangan Brussels, saya tidak akan menerima kasus ini," tutur Mary kepada surat kabar Liberation.
 
Mary menggambarkan  kliennya sebagai "coba bodoh dari Molenbeek, lebih sebagai seorang pengikut daripada pemimpin. Dia memiliki daya pikir seperti asbak kosong. Dia adalah contoh tepat dari generasi yang gemar bermain video game.
 
"Ketika saya tanya apakah dia membawa Alquran, dia hanya menjawab pernah membaca artinya di internet," sebut Mary menambahkan.
 
Bagi Mary, tersangka ini lebih pantas diadili di pengadilan kriminal internasional. Mereka dianggap telah melakukan kejahatan perang.
 
Mary sendiri sudah pernah berbicara dengan Abdesalam sebanyak tujuh atau delapan kali. Namun hingga saat ini, Mary belum mengetahui bagaimana pemuda itu bisa teradikalisasi.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan