Turki menegaskan jet terpaksa ditembak karena melanggar zona udara sebanyak 10 kali dalam kurun waktu lima menit pada 24 November. Rusia bersikukuh jetnya pada saat itu sedang terbang di langit Suriah.
"Kami tidak akan pernah melupakan masalah dengan teroris ini. Kami akan selalu menganggap dan menilai pengkhianatan sebagai aksi paling rendah. Biarkan mereka yang di Turki yang menembak pilot kami mengetahui hal ini," tegas Putin kepada sejumlah pejabat negara di Moskow, seperti dikutip AFP, Kamis (3/12/2015).
Moskow dan Ankara terlibat perang mulut sejak sepekan terakhir. Putin menuding Turki sengaja menembak jet untuk melindungi pasokan minyak yang datang dari kelompok militan Islamic State (ISIS).
"Kami tahu siapa saja orang di Turki yang memenuhi kantong mereka dan membiarkan teroris menggunakan uang dari minyak curian di Suriah," kata Putin.
"Sudah jelas dengan uang tersebut para bandit merekrut tentara bayaran, membeli senjata dan mengatur serangan teroris terhadap warga kita, warga Prancis, Lebanon, Mali dan lainnya," tambah dia.
Rusia telah mengumumkan sanksi terhadap Ankara, dengan melarang impor sejumlah produk Turki dan memberlakukan aturan visa yang lebih ketat. Putin bersikukuh Turki akan menyesal telah menembak jet Rusia.
"Kami tidak akan berhenti mengingatkan mereka atas apa yang sudah mereka lakukan, dan mereka juga tidak akan pernah berhenti menyesali perbuatan mereka," ungkap Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id