Kehancuran akibat gempa di Italia (Foto: AFP)
Kehancuran akibat gempa di Italia (Foto: AFP)

Kontroversi Warnai Prosesi Pemakaman Korban Gempa Italia

Fajar Nugraha • 30 Agustus 2016 20:10
medcom.id, Armatrice: Pemerintah Italia mengundang kemarahan dari warga yang keluarganya tewas dalam gempa 24 Agustus lalu. Warga diminta untuk melihat pemakaman dari siaran langsung televisi.
 
Pada awalnya Pemerintah Italia memutuskan untuk melakukan upacara pemakaman sekitar 64,3 kilometer dari kota terparah yang terkena imbas gempa, Armatrice. Gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) itu telah menewaskan 292 jiwa tewas.
 
 
Prosesi penghormatan terhadap korban gempa sedianya akan dilakukan di sebuah hangar di Bandara Rieti. Di hangar ini, mayat dari korban gempa disimpan dalam truk yang memiliki pendingin.
 
Namun pihak berwenang menyarankan keluarga dari korban untuk melihat prosesi pemakaman melalui siaran televisi yang disiarkan melalui layar raksasa, yang ditempatkan di lokasi penampungan.
 
Berang dengan usulan pemerintah itu, seorang pria yang keluarganya menjadi korban berteriak "Kembalikan warga yang tewas". Bahkan Wali Kota Armatrice juga turut marah atas usulan tersebut.

Kontroversi Warnai Prosesi Pemakaman Korban Gempa Italia
PM Italia Matteo Renzo (kanan) kunjungi korban gempa (Foto: AFP)
 
 
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi segera berupaya meredakan ketegangan yang terjadi. Kini Renzi mengeaskan bahwa pemakaman kenegaraan akan dilakukan di Kota Armatrice.
 
"Ada banyak polemik yang muncul tetapi tentu sudah menjadi hak dari warga untuk menangisi keluarga yang telah meninggal di tempatnya, di desa mereka sendiri," ujar Renzi, seperti dikutip AFP, Selasa (30/8/2016).
 
Kontroversi Warnai Prosesi Pemakaman Korban Gempa Italia
Warga mencari korban gempa (Foto: AFP)
 
 
30 Agustus dinyatakan oleh Pemerintah Italia sebagai hari berkabung dan pemakaman pun akan dilakukan di pinggiran Kota Armatrice di wilayah yang hancur akibat gempa. Alat berat sudah berada di kota itu untuk mempersiapkan upacara kenegaraan dan tenda sementara dibangun untuk melindungi altar serta bangku warga.
 
 
Hingga saat ini masih ada warga yang belum ditemukan menyusul gempa tragis itu. Ambulans pun membawa lebih dari 100 mayat korban dari Kota Armatrice dan Accumoli ke bandara di Reitei.
 
Sebelumnya sudah ada pemakaman massal yang meliputi 35 peti jenazah. Korban-korban itu disemayamkan di sebuah gedung olahraga di Ascoli.

Kontroversi Warnai Prosesi Pemakaman Korban Gempa Italia
Lokasi penampungan korban gempa di Italia (Foto: AFP)

 
Kini masalah baru muncul ketika korban selamat khawatir di mana mereka akan tinggal, mengingat musim gugur akan segera tiba di Armatrice. Salju pun diperkirakan akan datang pada Oktober.
 
Hingga saat ini, sekitar 2.700 korban selamat akibat gempa kehilang tempat tinggalnya. Sebagian ada yang tinggal menumpang bersama anggota keluarganya atau tinggal di gedung olahraga bahkan di mobil dekat rumah mereka yang rusak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan