Seperti dilansir Reuters, Senin (27/6/2016), Johannesson, seorang sejarawan, memenangkan suara mayoritas dengan angka 39,1 persen pada pemilu yang berlangsung Sabtu 25 Juni lalu.
Ia menjadi presiden baru negara dengan populasi sekitar 332 ribu orang itu setelah 20 tahun.
"Beberapa pekan terakhir tak terlupakan. Kehidupan berubah, namun untuk yang terbaik. Saya sekarang, dan selalu, akan bersyukur untuk semua," kata Johannesson dalam pernyataan yang dirilis di situsnya setelah dinyatakan menang.
"Bagi waktu yang Anda tuangkan untuk mendengarkan visi saya, dan dukungan dan semangat tak terhitung yang Anda berikan kepada saya. Terima kasih," lanjutnya lagi.
Johannesson maju dalam pencalonan setelah Gunnlaugsson mundur. Ketika itu pada April, jalanan di Islandia penuh pemrotes yang menuntut pengunduran dirinya segera setelah Panama Papers menyebut ia memiliki investasi di sebuah perusahaan offshore.
Dua hari kemudian, Sigurdur Ingi Johannsson, yang tadinya menjabat sebagai menteri pertanian, dilantik sebagai perdana menteri baru.
Johannesson sendiri merayakan kemenangannya pada Minggu 26 Juni, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 48 dengan istri dan empat anaknya di ibu kota Islandia, Reykjavik.
Ia menggantikan presiden Olafur Ragnar Grimsson, 73, yang sudah menjabat sebagai presiden Islandia sejak 1996.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id