Farid Benyettou, kini sudah meninggalkan masa-masa radikal yang pernah dijalaninya. Dia mengaku bertemu dengan salah satu pelaku serangan Charlie Hebdo,-Cherif Kouachi- dua bulan lalu.
"Satu-satunya hal yang dibicarakannya adalah melakukan penyerangan. Dia tidak ingin tahu hubungan baik dengan tetangganya atau bertindak sebagai Muslim yang baik," ujar Benyettou, dalam wawancara dengan iTELE, seperti dikutip AFP, Rabu (14/1/2015).
Selain itu, Kouachi juga ingin berdiskusi mengenai serangan yang dilakukan oleh Mohammed Merah, dalam insiden di Toulouse pada 2012 lalu. Tujuh orang tewas peristiwa tersebut.
"Saya mengatakan kepadanya, saya menentang serangan itu," jelasnya.
Benyettou membantah anggapan bahwa dirinya pernah tergoda untuk menggunakan kekerasan. Dia bahkan menolak anggapan bahwa Prancis menekan Muslim.
"Saya adalah bukti di mana semua anggapan itu salah. Catatan kejahatan yang saya miliki membuat orang sulit menerima. Bahkan saya juga pernah didakwa melakukan terorisme, yang tentunya sebuah tuduhan yang paling buruk," menurutnya.
"Meskipun demikian, saya sudah tidak pernah lagi didiskriminasi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News