Fransiskus menyerukan permohonannya satu hari setelah Letnan Jenderal Stephen Townsend, salah satu komandan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), mengatakan kepada awak media bahwa ada kemungkinan serangan udara Negeri Paman Sam pada 17 Maret menewaskan lebih dari 100 orang di Mosul.
"Saya khawatir terhadap populasi warga sipil yang terperangkap di Mosul barat dan kepada mereka yang menderita akibat perang," ucap Fransiskus kepada delegasi pemuka agama asal Irak di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, seperti dikutip USA Today, Rabu 29 Maret 2017.
"Dalam mengekspresikan kesedihan saya untuk korban konflik berdarah (di Irak), saya memperbarui seruan saya (kepada pihak-pihak terkait) untuk melakukan segala cara dalam melindungi warga sipil," sambung dia.
Bulan depan, Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Mesir. Ia sempat mengekspresikan harapannya mengunjungi Irak di masa mendatang setelah kondisi stabil.
Mosul adalah kota kedua terbesar di Irak dan markas terakhir kelompok militan Islamic State (ISIS) di negara tersebut.
Pertempuran di Mosul barat berlangsung sengit dalam beberapa hari terakhir, seiring pergerakan pasukan Irak menuju Masjid al-Nuri. Masjid tersebut adalah tempat pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan kekhilafahan pada 2014.
Terkait tragedi pada 17 Maret, otoritas Irak mengestimasi lebih dari 130 warga sipil tewas dalam ledakan dan reruntuhan bangunan di area al-Jadida, Mosul barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News