Theresa May saat menghadap Ratu Elizabeth II (Foto: AFP)
Theresa May saat menghadap Ratu Elizabeth II (Foto: AFP)

Theresa May Resmi Dilantik sebagai PM Inggris

Fajar Nugraha • 14 Juli 2016 08:56
medcom.id, London: Theresa May resmi memegang peran sebagai Perdana Menteri Inggris. Dia menggantikan David Cameron yang mengundurkan diri usai kekalahan referendum Britain Exit atau Brexit.
 
May yang mendukung Inggris untuk tetap berada dalam Uni Eropa (UE), bergerak cepat untuk memperbaiki perpecahan yang ditimbulkan oleh referendum Brexit itu. 
 
Berbicara usai pertemuannya dengan Ratu Inggris Elizabeth II, May langsung menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Inggris. Pesan utama diutarakan mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
 
"Negara ini dalam kondisi tidak pasti, menyusul referendum yang dihadapi dalam perubahan besar ini," ujar May, seperti dikutip AFP, Kamis (14/7/2016).
 
"Saya tahu Inggris akan bangkit menghadapi tantangan saat meninggalkan Uni Eropa. Kita akan membangun peran positif yang baru dengan identitas sendiri di dunia dan Inggris akan dibentuk sebagai negara yang bekerja tidak hanya untuk sebagian orang, tetapi untuk seluruh lapisan masyarakat. Ini yang menjadi misi bagi pemerintahan yang saya pimpin dan bersama kita akan membangun Inggris yang lebih baik," lanjutnya.

Theresa May Resmi Dilantik sebagai PM Inggris
Theresa May pidato usai dilantik sebagai PM Inggris (Foto: AFP)
 
 
Selain itu, May juga berjanji untuk melawan ketidakadilan. Dirinya pun langsung membentuk kabinet usai dimintai Ratu Elizabeth.
 
"Saya baru saja menemui Yang Mulia Ratu di Istana Buckingham dan beliau meminta untuk membentuk pemerintahan baru dan saya menerima (permintaan) itu. Bersama David Cameron, saya mengikuti jejak langkah Perdana Menteri modern yang hebat," tutur perempuan berusia 59 tahun itu.
 
"Di bawah pemerintahan David (Cameron), Pemerintah membentuk stabilitas ekonomi dan mengurangi defisit anggaran serta membantu lebih banyak orang untuk meraih pekerjaan. Tetapi warisan David bukan hanya ekonomi namun juga keadilan sosial," imbuh PM Inggris perempuan kedua itu.
 
May menyoroti pernikahan sejenis hingga memberikan warga miskin pajak yang lebih murah di masa pemerintahan David Cameron. Dari kedua hal itu, May ingin mengikuti langkah Cameron.
 
Kemudian dirinya menegaskan bahwa, pemerintahan yang akan dia pimpin bukan pemerintahan yang mementingkan satu kelompok masyarakat.
 
"Pemerintahan yang saya pimpin bukan didasarkan atas kepentingan segelintir orang tetapi oleh kalian rakyat Inggris. Kami akan melakukan usaha terbaik agar kalian bisa mengendalikan hidup sendiri," jelasnya.
 
Penunjukkan May sebagai PM Inggris diraih setelah dirinya ditunjuk sebagai Ketua Partai Konservatif. Hal ini secara otomatis membuatnya menggantikan Cameron, karena Konservatif tengah berkuasa di Inggris.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan