PM Inggris Boris Johnson. (Foto: AFP)
PM Inggris Boris Johnson. (Foto: AFP)

PM Inggris: Perjanjian Brexit Saya yang Terbaik

Willy Haryono • 19 Oktober 2019 13:20
London: Perdana Menteri Boris Johnson meminta para anggota parlemen Inggris untuk "bersatu" dalam mendukung perjanjian Brexit yang telah berhasil disepakati dengan Uni Eropa. Ia berkukuh "tidak ada hasil yang lebih baik lagi" dibanding perjanjian ini.
 
Kepada Laura Kuenssberg dari media BBC, PM Johnson mengaku ingin membawa negaranya "move on" dari isu Brexit yang telah bergulir terlalu lama dan juga cenderung memecah-belah masyarakat Inggris.
 
Ia berharap perjanjian Brexit dapat diloloskan House of Commons pada hari ini, Sabtu 19 Oktober 2019.

Perjanjian baru, disepakati PM Johnson dan UE pada Kamis kemarin, mirip dengan yang pernah diupayakan Theresa May tahun lalu. Namun perjanjian kali ini menghapus klausul kontroversial, yang dinilai sejumlah kritikus dapat membuat Inggris tetap terikat dengan aturan bea cukai UE untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
 
Irlandia Utara akan tetap berada di bawah serikat bea cukai Inggris di bawah perjanjian baru. Namun nantinya tetap akan ada pemeriksaan bea cukai untuk sejumlah barang yang menuju Irlandia dan pasar tunggal UE.
 
PM Johnson dan timnya berusaha merayu sejumlah pemberontak dari Partai Buruk, mantan Konservatif dan juga Brexiteer agar perjanjian Brexit dapat diloloskan parlemen.
 
"Saya ingin mengajak semua orang untuk membayangkan akan menjadi apa (Sabtu) besok malam. Jika kita menyepakati semua ini, dan kita telah menghormati keinginan masyarakat, maka kita bisa memiliki kesempatan untuk move on," sebut PM Johnson kepada BBC.
 
"Apakah masyarakat ingin kami terus menerus berargumen seperti ini? Isu Brexit ini sudah bergulir terlalu lama, sudah terlalu melelahkan," sambungnya.
 
Seperti sebelumnya, PM Johnson mengulangi kembali tekadnya bahwa Brexit akan tetap terjadi pada 31 Oktober mendatang, dengan atau tanpa perjanjian. 
 
"Tidak ada hasil yang lebih baik dari (perjanjian) yang saya suarakan ini," tegas dia.
 
Brexit, atau Britain Exit, adalah istilah untuk keluarnya Inggris dari keanggotaan UE. Isu ini bergulir usai digelarnya referendum Brexit pada 2016.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan