Promosi kebudayaan Indonesia tersebut disajikan dalam tiga program, yakni benda warisan budaya, kesenian dan Bahasa Indonesia. Koleksi keris dan wayang golek ikut dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Kedua benda warisan budaya tersebut tercatat dalam the Oral and Intangible Heritage of Humanity dari UNESCO. Tak hanya itu, berbagai topeng dan sarung tradisional Indonesia juga turut dipamerkan.
Untuk tahun ini, KJRI Hamburg mencoba mempromosikan kebudayaan Indonesia secara lengkap agar pengunjung dapat merasakan pengalaman tersendiri dengan kebudayaan Indonesia.
Di bidang kesenian, Indonesia menampilkan tarian Klono Topeng. Tak lupa ada pertunjukkan musik yang membawakan lagi dengan alat musik tradisional, seperti gamelan.
KJRI Hamburg bahkan membuat booth kursus Bahasa Indonesia singkat, belajar aksara, pohon literatur Indonesia, photo booth dengan Candi Borobudur sebagai latar belakangnya, promosi pariwisatam dan jajanan kuliner Indonesia.
Kegiatan ini juga diikuti Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Hamburg yang membuka booth untuk promosi perdagangan dan produk unggulan Indonesia.
Lange Nacht dinilai sebagai sarana promosi efektif guna memperkenalkan Indonesia ke penduduk Kota Hamburg. Terbukti dari pujian dan kekaguman penduduk yang hadir atas kebudayaan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News