Akademik Lomonosov akan meningalkan pelabulan Kutub Utara Murmansk untuk memulai pelayaran ke timur laut Siberia. Mereka membawa bahan bakar nuklir.
Badan nuklir Rosatom mengatakan reaktor ini adalah alternatif sederhana untuk membangun pabrik konvensional. Mereka bermaksud menjual reaktor tersebut ke luar negeri.
Dilansir dari AFP, Jumat, 23 Agustus 2019, para kelompok pecinta lingkungan memperingatkan bahaya proyek tersebut. Mereka menyebut proyek ini sebagai 'Chernobyl on ice' dan Titanic Nuclear'.
"Sebuah ledakan di situs pengujian militer Rusia bulan ini sudah cukup menakutkan. Ledakan menyebabkan gelombang radioaktif," kata kelompok tersebut.
Kepala Sektor Energi Greenpeace Rusia, Alimov mengatakan kritik terhadap program nuklir ini sudah dijalankan sejak gagasannya muncul, yakni tahun 1990-an.
"Setiap pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan limbah radioaktif dan dapat mengalami kecelakaan, terlebih Akademik Lomonosov juga rentan terhadap badai," katanya.
Reaktor ini diperkirakan akan tiba di titik pangkalan antara empat hingga enam pekan. Semua tergantung kondisi cuaca dan jumlah es di jalan.
Pekerjaan proyek ini dimulai di Saint Petersburg pada 2006. Rusia mendirikan Akademik Lomonosov setinggi 144 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News