Mobil lain yang ikut mengiringi mereka juga turut menyembunyikan klakson sebagai bentuk dukungan. Para pendemo lain bersorak sambil mengibarkan bendera Catalonia yang berwarna merah dan jingga.
"Hari ini semua orang ingin menjadi petani," seru Imma Colom, sang adik yang berada di barisan pendemo lain.
Kantor berita New York Times, Selasa 10 Oktober 2017 melaporkan bahwa wilayah dengan penduduk mayoritas petani memang mendukung Catalonia merdeka dari Spanyol. Dalam beberapa bulan terakhir jelang referendum, mereka sering menggelar pawai dengan menggunakan traktor.
Selain itu, selama referendum dilaksanakan, traktor diparkir di luar tempat pemungutan suara sebagai tameng untuk melawan polisi Spanyol yang merangsek masuk.
Selama bertahun-tahun, para petani di Spanyol mengendarai traktor dalam beragam unjuk rasa.
Traktor dipinjamkan kepada massa untuk mendukung kemerdekaan dan mengecam kekerasan polisi saat pemungutan suara. Ketika serikat petani setempat mengeluarkan seruan, orang-orang bersorak untuk menuntut kemerdekaan.
Catalonia meminta agar mereka bisa terlepas dari Spanyol. Pemimpin Catalonia menuturkan 90 persen dari suara yang diterima dalam referendum mendukung kemerdekaan dari Negeri Matador.
Namun, klaim itu tidak sesuai dengan fakta bahwa lebih dari setengah penduduk Catalonia memilih golput dalam referendum.
Kemerdekaan Catalonia juga ditentang Raja Spanyol, yang menegaskan bahwa negara harus tetap bersatu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id