Sebuah "keruntuhan konstitusional" -- itulah yang disebutkan Puigdement dalam sebuah wawancara dengan radio Catalan, Jumat 2 Maret 2018. Ia memperingatkan hal itu akan terjadi jika sistem peradilan negara bagian Spanyol menghalangi kandidat yang dipilihnya sendiri untuk menjadi presiden berikutnya di Catalonia.
Kamis 1 Maret, Puigdemont yang terasing di Belgia mengaku tidak akan lagi berupaya menjadi presiden Catalonia. Sebagai gantinya, dia menunjuk Jordi Sanchez, anggota pro separatis dari parlemen daerah yang sudah dalam tahanan preventif sejak Oktober atas tuduhan penghasutan.
Di luar soal hukum apakah Sanchez bisa memangku jabatan tersebut, nominasi Puigdemont memicu pro dan kontro. Muncul pertanyaan, apakah Gerakan Catalan perlahan ambruk dari internal.
Puigdemont Pimpin Pemerintahan di Belgia?
Puigdemont tersandera. Dia tidak bisa meninggalkan Brussels sejak akhir Oktober lalu karena ada surat perintah penangkapan untuknya di Spanyol. Selain itu, pemerintah Spanyol mengumumkan tengah menyelidiki apakah Puigdemont memakai dana publik untuk membiayai masa tinggalnya di Belgia.
Pengadilan Spanyol memutuskan dia tidak bisa menjadi presiden dari Brussels, yang membuat dirinya menunjuk Sanchez.
Namun, dalam video yang sama saat menunjuk Sanchez, Puigdemont juga mengatakan dirinya akan menciptakan sebuah "Dewan Republik" di Belgia.
Dewan ini akan menjadi semacam pemerintahan terasing yang akan berjalan bersamaan dengan pemerintahan daerah Catalanonia untuk mendorong kemerdekaan dari Spanyol.
Wacana ini dikritik oleh pemerintah Spanyol, yang mengatakan bahwa semua jenis struktur paralel tidak akan berjalan efektif.
Baca: Puigdemont Tetap Berusaha Pimpin Catalonia dari Belgia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id